Minggu, 13 November 2011

Hari Internasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Tanggal 25 Nopember adalah Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang dirayakan oleh kaum perempuan di seluruh dunia yang berjuang untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan. 
Tanggal 25 Nopember telah ditetapkan sebagai Majelis Umum PBB berdasarkan Resolusi 54/134 pada tahun 1999 sebagai peringatan bahwa kekerasan terhadap perempuan yang terjadi secara global merupakan hambatan bagi perempuan untuk mencapai kesetaraan di bidang hukum, sosial, politik, ekonomi dalam masyarakat.  
Dalam Resolusi ini, Majelis Umum menegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan istilah Kekerasan Terhadap Perempuan adalah tindakan-tindakan yang dapat menyebabkan kerugian secara fisik, seksual dan psikologis baik yang dilakukan di ruang publik maupun ruang privat. Resolusi ini merupakan tanggapan terhadap Resolusi yang diajukan oleh Republik Dominika menandai peringatan hari ulang tahun kematian dari tiga perempuan bersaudara Mirabal (Mirabal Sisters) yaitu Patria, Minerva, and Maria Teresa Mirabal yang dibunuh secara kejam pada tahun 1960 pada masa  kediktatoran Trujillo (Rafael Trujillo 1930-1961). Peringatan hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan ini sudah dimulai semenjak tahun 1981 yang dipelopori oleh Feminist Encuentro oleh kelompok perempuan di Amerika Latin dan Karibia. Kelompok Feminist Encuentro ini mengutuk kekerasan berbasis gender yakni perkosaan, pelecehan seksual, kekerasan dan penyiksaan oleh negara termasuk penyiksaan tahanan politik perempuan yang terjadi secara berantai di negara mereka. Tanggal tersebut dipakai sebagai peringatan terhadap Tiga Perempuan Mirabal serta pengakuan kekerasan gender yang terjadi di seluruh dunia.

3 Perempuan Mirabal
Adalah Patria (1924-1960), Minerva (1927-1960), dan Maria Teresa (1935-1960) adalah 3 bersaudara perempuan, anak-anak dari Enrique Mirabal dan Maria Mercedes Reyes (Chea) berasal dari wilayah Cibas, Republik Dominika. Ketiganya menempuh pendidikan di Republik Dominika, pada saat itu Minerva dan Maria Teresa hampir mencapai gelar universitas.
Ketiga saudara perempuan beserta suami mereka ikut terlibat dalam kegiatan melawan rezim Trujillo. Sebagai akibat dari keberanian vo
kal serta kegiatan klandestin mereka yang sangat berani, mereka dan keluarga mereka terus-menerus dianiaya bahkan berulang kali dipenjara pada tahapan yang berbeda. Minerva sendiri dipenjarakan sampai empat kali. Meskipun mengalami tekanan yang luar biasa dari pemerintah, ke tiga saudari sekandung ini terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik menentang sang diktaktor. Pada bulan Januari 1960, Patria mengorganisir sebuah pertemuan yang akhirnya mendirikan Gerakan Klandestin pada 14 Juni 1960 dimana kedua saudarinya turut terlibat. Akan tetapi alur perjuangan terhadap tirani pada saat itu gagal, akibatnya keluarga dan rekan-rekan mereka di Gerakan Perlawanan Klandestin yang ada di seluruh negeri dianiaya.
Trujillo memperhitungkan benar gerakan perjuangan menentang kepemimpinannya yang dilakukan oleh Keluarga Mirabal ini. Karena itu, pada awal November 1960 dia menyatakan bahwa ada dua masalah yang dia hadapi yakni yang pertama adalah Gereja dan yang kedua adalah Mirabal Bersaudara. Ketiganya kemudian meninggal dalam sebuah "kecelakaan" karena mereka didorong untuk mengunjungi suami mereka yang berada di penjara. Kecelakaan itu mencetuskan kemarahan masyarakat dan pada akhirnya mendorong gerakan anti-Trujillo, dan dalam setahun, kediktatoran Trujillo berakhir.
Ke tiga Perempuan Mirabal kemudian disebut sebagai "Inolvidables Mariposas" atau "Kupu-kupu Tak terlupakan" dan menjadi simbol terhadap korban perempuan. Merekapun menjadi simbol  perlawanan rakyat dan perjuangan feminis. Mereka telah diperingati dalam puisi, lagu dan buku. Eksekusi mereka menginspirasikan sebuah fiksi yang berjudul “In the Time of the Butterflies” oleh Julia Alvarez yang menggambarkan penderitaan dan kematian mereka pada masa-masa terakhir kediktatoran Trujillo.

1 komentar:

  1. "kecelakaan" tersebut adalah pembantaian terhadap mereka yang dilakukan oleh milisi suruhan trujillo..

    BalasHapus