Selasa, 17 Agustus 2010

Analisis Moser

Adalah kerangka analisis gender yang dikembangkan oleh Caroline Mosser didasarkan pada konsep peran gender dan kebutuhan gender, dan pendekatan kebijakan gender yang dipakai dalam perencanaan gender dan pembangunan.
Analisis Moser bertujuan untuk meningkatkan emansipasi perempuan dari posisi mereka yang subordinat, dan untuk mencapai kesamaan, dan kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan. Upaya-upaya ini berbeda antara satu konteks dengan konteks lainnya tergantung pada  seberapa besar status perempuan (sebagai kategori  kelompok yang tersubordinasi) dari laki-laki (sebagai sebuah kategori). Analisis ini mengakui adanya resistansi institusional atau politik dalam mempersoalkan dan mentransformasikan relasi gender. Sama dengan Harvard, analisis ini masih melihat laki-laki dan perempuan sebagai kelompok yang terpisah. Analisis Moser mempunyai 3 konsep utama, yaitu:

-     tiga peran perempuan (peran reproduktif, peran produktif dan peran masyarakat)
-    kebutuhan praktis (kebutuhan yang bersifat langsung yang biasanya terkait dengan kondisi hidup yang serba kurang, pemenuhan kebutuhan ini tidak akan mengganggu pembagian kerja berdasarkan gender atau posisi perempuan yang tersubordinasi dalam masyarakat, misalnya pengadaan air bersih, layanan kesehatan, pembagian beras murah, penyediaan rumah dan layanan dasar) dan kebutuhan strategis (kebutuhan yang jika dipenuhi akan menolong perempuan untuk mentransformasikan relasi kuasa yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan)
-     kategori kebijakan perempuan dalam pembangunan (Women in Development/WID) atau gender dalam pembangunan (Gender and Development/GAD). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar