Rabu, 18 Agustus 2010

Gender Sensitif Budget

Gender Sensitif Budget atau Anggaran yang sensitif gender adalah suatu alat dan proses yang dibuat untuk memfasilitasi analisis gender dalam pembuatan anggaran pemerintah dan pengalokasian sumber-sumber daya. Gender Budget bukanlah anggaran yang terpisah untuk perempuan ataupun laki-laki. Ini adalah suatu cara untuk mencoba memilah-milah pembuatan anggaran pemerintah yang konvensional dengan secara khusus memperhatikan dampaknya bagi laki-laki dan perempuan. Penyusunan anggaran nasional biasanya tidak memperhitungkan perbedaan peranan, tanggung jawab dan kemampuan dari laki-laki dan perempuan.  Pada
umumnya, anggaran baik oleh pemerintah maupun masyarakat umum dianggap sebagai instrumen kebijakan yang netral gender, yaitu tidak melihat adanya perbedaan dampaknya bagi laki-laki dan perempuan. Anggaran yang netral gender tidak memperhatikan dampaknya bagi laki-laki dan perempuan karena peran, tanggung jawab dan kapasitas mereka dalam masyarakat tertentu tidak sama. Posisi perempuan yang umumnya tersubordinat, representasi perempuan yang masih rendah serta masih kuatnya perspektif yang netral bahkan bias gender dari para pengambil kebijakan yang dominant laki-laki seringkali mengakibatkan kebutuhan-kebutuhan spesifik gender perempuan terabaikan. Karena itulah dibutuhkan sebuah alat analisis untuk menolong pemerintah dalam penyusunan anggaran sehingga anggaran-angaran yang dibuat bersifat sensitive gender. Selain itu analisis gender dalam penyusunan anggaran dikombinasikan dengan analisis berdasarkan latar belakang seperti kelompok etnis, agama, kelas, regional, dst.

Untuk menyusun anggaran yang sensitif gender, para pengambil kebijakan pertama-tama harus memahami situasi aktual perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Sebagai contoh misalnya, studi menunjukkan bahwa perempuan sangat tergantung pada transportasi umum untuk kepentingan keluarga, sosial dan pekerjaan dibandingkan laki-laki karena laki-laki punya alternatif lain misalnya memakai kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Pengurangan subsidi untuk transportasi publik akan berdampak negatif pada kualitas hidup perempuan karena akan menghambat mobilitasnya pada pasar kerja. Analisis yang sensitif gender untuk pengeluaran transportasi publik penting untuk melihat bagaimana dampak gender yang berbeda dari suatu pilihan kebijakan.

Selain upaya dari pemerintah, di berbagai tempat di dunia kaum perempuan giat dalam melakukan upaya advokasi anggaran yang sensitif gender. Antara lain dengan cara membantu pengambil kebijakan dalam hal konsultatif dalam penyusunan anggaran yang sensitif gender, pendidikan masyarakat baik bagi laki-laki maupun perempuan tentang anggaran sensitif gender, memberikan alternatif penyusunan anggaran yang sensitif gender, advokasi penyusunan anggaran yang partisipatif, dst.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar